Pages

Sunday, January 09, 2011

Anak 90-an

Udah 2 hari ini, ga tau kenapa lagunya Sherina jadi terngiang-ngiang di kepala saya. Gak keseluruhan lagunya, tapi cuma 1 bagian kecil yang berkata "bahagiakan mereka sepertiku". Saya sebenernya juga udah lupa lagunya yang mana, sehingga mesti cari-cari lagi di youtube. Ternyata judulnya "Andai Aku Telah Dewasa", jadul abis video klipnya. Saya punya tuh kasetnya, jaman-jaman awal SMP, di mana kalau mau rewind atau ngulang-ngulang lagu yang disuka, mesti tunggu stereo tape SONY kesayangan buat muter balik pitanya. Sherinanya sendiri sekarang sudah mau masuk kuliah, sudah tau pacaran sekaligus putus, sudah semampai badannya tanpa terlihat sisa-sisa baby fats-nya lagi. Dan saya juga sudah berubah meninggalkan jaman itu, meskipun berbeda dengan Sherina, baby fats saya ternyata tidak hilang-hilang. Tapi, bagi anak tahun 90-an, Sherina sedikit banyak membentuk pemikiran kita, membangun imajinasi dan gaya hidup, menyediakan wahana yang menyenangkan untuk bertumbuh.

Tentunya bukan hanya Sherina, tapi juga sekomplotannya seperti Joshua, Cikita Meidy, Maissy, Agnes Monica, Kak Rian Enes dan Susan, Si Komo, Si Unyil, Trio Kwek Kwek, Bondan Prakoso, Papa T. Bob, Cindy Cenora, Tina Toon, Tasya, dan lain-lain. Ngomong-ngomong, si Maissy jadi cakep lo sekarang. Sangat banyak pilihan lagu-lagu dan acara di TV untuk anak-anak yang bermutu dan saling bersaing. Dulu acara kesukaan saya adalah Anak Seribu Pulau dan Pesta Ceria Indosiar, meskipun saya pernah ilfil sekali waktu pas nonton Pesta Ceria dan lihat Kiki tampil membawakan lagunya "Berhitung". Sepertinya harusnya dia lipsync sambil bergaya-gaya atau apalah, tapi yang terjadi adalah dia duduk di tangga sambil bermain, sementara lagunya diputar menjadi background. Yah, dimaafkan lah, waktu itu mungkin dia masih terlalu kecil untuk mengerti bahwa salah satu tanggung jawabnya sebagai penyanyi itu adalah bernyanyi ketika di panggung.

Kalau jaman sekarang, mungkin sudah hampir ga ada entertainment sejenis itu untuk anak-anak. Yang saya tau, ada Si Bolang Bocah Petualang, yang konsepnya mirip-mirip sama Anak Seribu Pulau. Sempat ada Gita Gutawa diujung masa kanak-kanaknya yang menyegarkan dunia televisi dengan lagunya yang "bersih" dan menyenangkan. Tapi dia pun sekarang sudah memasuki umur remaja dan tema lagunya sudah berubah. Jadi saya juga bingung, anak-anak jaman sekarang, nontonnya apa ya? Kemungkinan mereka banyak dapat influence dari tokoh-tokoh Disney atau Pixar, seperti Cars dan Toy story. Tapi dilihat-lihat, engga juga ya, rasanya filem-filem seperti itu ga terlalu nge-boom seperti di sini, biasa saja. Terus terang saya sedikit kuatir dengan pertelevisian yang tidak memadai untuk adik-adik kita. Memang ketika bukan jam malam, tidak ada cewe2 seksi yang membawa acara kuiz lewat telpon sambil memamerkan tubuhnya yang setengah terbuka. Tapi, censorship kan bukan hanya itu doang. Apa generasi muda kita harus lepas dari budaya menggosip? Iya, mudah-mudahan. Apa mereka harus bersih dari humor kasar dan main dorong-dorongan (meskipun jokenya memang lucu dan dorong2annya hanya ke properti dari gabus)? Iya, kalo bisa. Apa mereka mesti mengerti bagaimana menjalin hubungan dengan lawan jenis dengan baik dan setia ketika sudah besar nanti? I hope so. Lalu, bagaimana mereka bisa begitu kalau acara di TV penuh dengan infotainment, lawak jenis OVJ, dan sinetron percintaan?

Dulu sepupu saya pernah nangis-nangis gara2 saya kasi tau kalau acara kesukaannya Sarah 007 baru saja habis. Mungkin jauh lebih bagus mendengar tangisan anak-anak Indonesia yang ketinggalan acara favoritnya, daripada puas dengan anak-anak anteng yang menonton Jupe dan Dewi Persik cakar-cakaran di siang bolong. Saya jadi bener-bener penasaran, sekarang anak-anak itu nontonnya apaan si? Atau justru ga nonton TV sekalian?

Just something to ponder on this Monday.

4 comments:

cocomoco said...

upin dan ipin..betul betul betul.

Vidia Paramita said...

emang upin ipin main di TV indo??? aku barusan liat youtubenya.. buahaha lucu juga..

cocomoco said...

iya klo ga salah yang bikin itu orang indo (dari batam) tapi yang kasih modal itu msia. Disiarkan di 2 negara...tuuuh di mangdu banyak banget jualan kaos dan tas upin-ipin.

Vidia Paramita said...

o gitu... beli gih sana kaosnya.. haha..