Sudah lama banget saya ga sepedaan. Banget. Terakhir kali bisa jadi SD kelas 3, saat sepeda yang dipakai masih bisa dipasangi roda pengaman. Tapi paling tidak saya bisa bersepeda. Tahun ini, gara-gara studi saya dikepalai oleh seseorang yang sangat suka bersepeda, dengan setengah terpaksa saya ikut di 2 wisata sepeda. Yang pertama, di saat anak-anak cowok yang lain mengayuh 20 miles, saya cuma kuat 5 (memalukan..). Di outing ke dua hari ini, syukurlah ada beberapa cewek yang ikut sehingga saya di belakang tidak sendirian dan rutenya pun lebih enak tanpa bukit-bukit yang membakar otot paha. Di tambah cuaca mendukung, angin sepoi-sepoi, dan pemandangan mengasyikkan, jadilah saya bersepeda 20 miles hari ini. Kalau sering-sering kayak gini, mungkin paha saya bisa jadi mirip paha kodok. Dan ini sesungguhnya tidak ada apa-apanya dibandingkan sama apa yang atasan saya lakukan: 1 minggu bersepeda di Yellowstone National Park dengan waktu 10 jam per hari dan jarak total 1000 km. Saya cuma geleng-geleng kepala.
Tapi ya itu, hari ini sangat menyenangkan. Dan suasana hati pun jadi gembira dan bersemangat, kemungkinan besar gara-gara endorfin yang sedang merasuki pembuluh2 darah saya. Dan di saat-saat capek menanjak bukit (pengakuan dosa: ada bagian bukit-bukit lumayan miring dan saya diangkut naik van sampai di atas bukit, lalu senyum-senyum meluncur turun di bagian selanjutnya :)), saya jadi menyadari dua hal:
1. Betapa jeniusnya orang yang berhasil menciptakan mobil.
2. Betapa kagumnya saya sama bapak-bapak tukang becak yang setiap hari kerjanya bersepeda untuk uang. Dan saya tidak akan pernah lagi pelit-pelit naik satu becak rame-rame bertiga atau berempat.
No comments:
Post a Comment