Pages

Friday, February 10, 2012

Resensi Buku: Kening

Dikarenakan kurang kerjaan :) saya menyambut hangat rekomendasi seorang teman untuk membuat resensi buku di blog ini. Kurang kerjaan bukan berarti kurang kegiatan. Dan membaca akhirnya menjadi salah satu kegiatan utama. Hobi sambil lewat yang tiba-tiba bisa jadi "full-time job" ini membuat saya menyelesaikan 3 buku dalam 3 hari belakangan.

Mudah-mudahan resensi ini bermanfaat dan jika Anda tidak tertarik mengetahui pendapat panjang saya mengenai bukunya, gambar beserta info singkat dan hasil akhir rating pribadi saya cantumkan di bawah ini. Sistem rating saya santai saja, sangat subjektif berdasarkan suka tidak sukanya saya. Penjelasannya adalah sebagai berikut:

Bintang 1: * Buku tidak menarik. Tidak direkomendasikan untuk membeli & membaca. Will not recommend.
Bintang 2: ** Silahkan baca jika iseng dan ada waktu. Will not recommend unless the genre fits really well with the person's personality.
Bintang 3: *** Buku menarik, bisa karena lucu, bermanfaat, menghibur, unik. Will recommend.
Bintang 4: **** I'm jumping up & down, highly recommended, hard to put down and I'm sad when it's done.



Sinopsis dan Karakter:



Kening ini adalah buku perdananya Fitri Tropika, seorang pelawak, MC, mantan penyiar radio, yang pastinya sudah dikenal di Indonesia. Dinamakan "kening" karena di sini Fitri menulis macam-macam tentang dirinya, membuka sisi yang tidak banyak diketahui orang-orang, umpamanya seperti menyibakkan poni untuk menunjukkan kening nong nongnya yang biasanya ditutupi. Terdiri dari 12 bab, namun 6 bab pertama adalah isi utama buku ini, yaitu tentang kisah cintanya Fitri: bagaimana dia bertemu dengan mantan pacar yang paling lekat dihatinya, kisah-kisah mereka yang lucu dan sweet, sampai akhirnya harus berpisah. Termasuk bagaimana dia berusaha melupakan dan move on from him. Enam bab terakhir adalah cerita-cerita pendek, ada yang tentang orang tuanya, dongeng pribadinya, cerita jadi mojang di kompetisi sma, dan ada juga jawaban-jawaban twitternya.

Menurut saya, harusnya cerita di 6 bab pertama tentang percintaan itu diperpanjang dan dijadikan buku yang utuh. Saya tidak terlalu menikmati 6 cerita selanjutnya karena sudah keburu jatuh cinta sama karakter Fitri dan mantan pacarnya si Agra. Fitri tentunya terkenal lucu, tapi di buku ini juga ditunjukkan kalau dia sangat sweet, sensitif, smart (terlihat dari referensi yang diambil dan gaya menulisnya yang lugas), dan perhatian sama orang (pacar, keluarga, teman, juga pacarnya mantan pacar :) ). Agra sendiri anaknya cool karena mengerti banyak tentang musik, tinggi cakep, romantis tapi tidak terasa lebay. Sayangnya kurang tegas dan terkesan suka memainkan perasaan cewek, disengaja atau tidak. Tapi by the time I finished the 6th chapter, I really want them to be together. So sweet, yet so real.

Plus points:

Ceritanya enak dibaca dan terasa kalau ditulis dari hati. Perasaan-perasaan yang digambarkan sangat "mentah dan telanjang" tanpa harus diolah, tanpa harus didandani. Ceritanya mengalir dan mengajak pembaca untuk mengenal karakter-karakternya seakan mereka adalah teman. Tidak menyangka ternyata Fitri Tropika berbakat menulis. Jujur, sebelum baca saya pikir bukunya tidak akan bagus secara merasa Fitri menumpang keartisannya untuk menjual buku. Referensi ke musik dan film menunjukkan pengetahuan Fitri yang luas. Cover bukunya bagus, lucu dan retro-ish.

Minus points:

Again, the last 6 chapters are not necessary and are distractions to me, but enough about that. Secara gaya bahasa sebenarnya sedikit mengganggu ketika ada bahasa Inggris yang grammarnya salah :) Atau sering kali "I" ditulis dengan huruf kecil. Sangat disayangkan. Di cover bagian belakang, ditulis pendapat-pendapat artis seperti Vidi Aldiano dan Titi Sjuman. Girl, you shouldn't need their opinions to sell this book. It's good enough. Justru dengan menonjolkan pendapat mereka kesannya tidak pede dengan karya sendiri. I would appreciate a synopsis of the book instead.

In conclusion:

Bintang 3 (dari 4) dari saya yang artinya bukunya menarik dan bisa direkomendasikan. Sangat-sangat menghibur bahkan beberapa kali saya ketawa sendiri. Karakter-karakternya sangat lovable dan kejujuran dari Fitri membuat bacaan ini menyenangkan karena jadi bisa mengintip ada apa sebenarnya di otak cewek pecicilan sepertinya :)

Last but not least, here's the most quoted part of the book. Kamu: semangatku.

No comments: